Senin, 22 November 2010

tugas pengantar bisnis "proses pembuatan produk"


PENDAHULUAN


           
            Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

            Perusahaan yang akan kami bahas merupakan perusahaan kecil,yang baru didirikan sekitar 5 bulan lalu.Sang pemilik mengaku membuka usaha ini awalnya berasal dari hobinya yaitu mendesain sesuatu,seperti baju,jaket dan lain-lain. Namun seiring waktu usahanya mengalami kemajuan pesat,mulai dari produknya,keuangan dan lainnya.
           
            Perkembangan produk dari usaha ini,yang awalnya hanya bergerak dipercetakan baju,kini mulai merambah ke produk lain seperti,undangan,spanduk,dan lain sebagainya.Harga yang dipatok dari masing-masing produk  berbeda-beda,banyaknya barang yang dipesan juga bisa menentukan harga produk yang diinginkan.
           
            Penjelasan-penjelasan diatas,akan kami jelaskan lebih lengkap lagi pada pembahasan berikutnya,yaitu seperti proses-proses produksi,tahap-tahap pembuatan produk,bahan dan alat yang digunakan,dan lain sebagainya.






PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan
1. Pengertian
Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.
2. Modal dan Keuntungan Awal Perusahaan
Modal memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting.
Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial. Jadi di bawah kata "modal" berarti cara produksi.
Modal awal yang digunakan perusahaan ini dalam menjalankan bisnis tersebut sangat kecil, yakni hanya Rp. 300.000,00. Namun keuntungan awal yang diperoleh dapat mengembalikan modal yaitu sebesar Rp. 400.000,00 sampai Rp. 500.000,00. Hal ini dijadikan keuntungan perusahaan untuk terus menjalankan bisnisnya.


B. Proses Produksi Perusahaan

            Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan.banyak produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini,seperti baju,jaket,undangan,spanduk dan lain sebagainya.proses produksi ini dimulai dari:
  1. pemesanan produk yang diinginkan konsumen (adanya kesepakatan harga,bahan yang diinginkan konsumen,desain produk dan lain sebagainya)
  2. proses pembuatan produk
  3. setelah produk terbuat,lalu dilanjutkan dengan pengemasan produk
  4. distribusi produk kepada konsumen
berikut ini akan dibahas tentang proses pembuatan produk,contoh yang kami ambil adalah pembuatan baju.

2.1Proses Pembuatan Produk


a.Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

Pasokan Bahan Dan Alat yang Digunakan
Untuk menjalankan bisnis ini, perusahaan memasok bahan dan alat dari berbagai daerah. Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk kaos dipasok dari beberapa daerah seperti Tanggerang, Jakarta, dan Semarang. Sedangkan untuk alat-alat percetakan dan cat biasanya dipasok dari daerah Bekasi, Bandung, dan Bogor.

Jenis Bahan Kaos

Meskipun hampir setiap hari mengenakan kaos, banyak yang belum mengetahui jenis kain atau bahan pembuat kaos. Bagi yang sudah mengetahui jenis-jenis kaos, sering kali susah membedakan bahan kaos antara satu dengan yang lainnya. Jika anda mengalami hal serupa, jangan khawatir, karena Anda tidak sendirian.
Jenis bahan kaos yang beredar di pasaran sangat banyak. Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, TC, PE, Hyget.
1. COTTON, ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang:
A. COTTON COMBED:
Serat benang lebih halus.Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata
B. COTTON CARDED:
Serat benang kurang halus.Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.
cottoncombed2
2. TC (TETERON COTTON)
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.


3. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
4. POLYESTER dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya
5. HYGET
Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai
Jenis bahan kaos diatas umumnya digunakan untuk kaos oblong. Sedangkan untuk kaos berkerah atau biasa disebut kaos polo, biasanya digunakan bahan PIQUE. Bahan ini biasa disebut LACOSTE. LACOSTE sendiri adalah merek kaos yang banyak menggunakan bahan ini. Selain lacoste, yang banyak menggunakan jenis bahan ini adalah POLO RALPH LAUREN.
Perlu diketahui bahwa masing-masing pabrik bahan kaos menghasilkan kualitas produk yang berbeda. Artinya, sama-sama cotton combed, dari pabrik A, bisa berbeda dengan pabrik B, dan produk dari toko kain A bisa jadi berbeda dengan toko kain B.
Penamaan jenis bahan kaos juga berubah-ubah dan kadang menyesatkan. Hal ini bisa terjadi karena ketidak mampuan konsumen untuk membedakan jenis bahan kaos secara tepat. Misalkan, seorang pembeli kaos masuk ke salah satu toko kain di Tanah Abang Jakarta dan hendak membeli cotton combed. Kebetulan saat itu stock cotton combed di toko tersebut tidak ada. Bilanglah si pemilik toko: ”pake ini aja nih.. Semi Combed, kualitas sama harga lebih murah” dan si pembeli pun menurut. Alhasil, muncullah istilah baru: Semi Combed. Usut punya usut, ternyata yang disebut Semi Combed itu adalah Cotton Carded!. Dengan motif serupa, muncul istilah-istilah bahan yang baru seperti Soft Combed, Carded Super, Super Combed, Cotton kualitas A, PE super, dan lain-lain.
Untuk Di Oblong Krunch bahan kaos yang paling sering digunakan dan dipesan adalah Cotton Combat 20s/30s.

Peralatan Sablon

Sebelum kita tahu tentang teknis proses menyablon, lebih dahulu kita harus kenal beberapa peralatan dan perlengkapan yang penting dalam sablon.
Peralatan inti yang kita butuhkan beserta penjelasannya adalah:
1. Film sablon. Ini bisa dikatakan model gambar/desain/tulisan yang bakal kita tuangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb. Film ini dibikin melalui desain komputer yang diprint pake tinta laser (sebenarnya pakai tinta printer biasa bisa aja, tapi hasilnya kurang bagus/tajam). Desain sablon kebanyakan dibikin dengan program Corel ataupun Adobe.
2. Screen (baca: skrin), Ini media yang dipakai untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang kain khusus. Ukurannya bermacam-macam, misalnya ada screen yang berukuran 30×40cm, 20×30 cm, sampai ada screen ukuran “raksasa” yang biasa dipakai untuk bikin spanduk.
screen-sablon



3. Rakel. Ini temannya Screen, gunanya untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di Screen supaya tercipta gambar di obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang.
4. Tinta sablon. Bermacam-macam jenis dan nama tinta bergantung dari sablonan apa yang mau kita bikin. Tinta yang buat sablon tentu saja ada banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa bikin timbul setelah kita setrika.
5. Cairan-cairan pencampur. Ini gunanya untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan and warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan sebagainya.
6. Meja sablon. Tentunya kalo kita mau menyablon perlu meja sablon untuk meletakkan obyek sablonannya. Meja sablon ini terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon.
7. Hair dryer. Jangan kira alat ini hanya dipakai di salon saja. Ini berguna untuk mengeringkan sablonan, apalagi pada saat musim hujan yang jarang ada sinar matahari terik.
8. Lampu Neon, temannya meja sablon. Diletakkan di bawah kaca meja yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu.
9. Tempat penjemuran. Ini bisa berupa kayu panjang berukuran 1,5 meter untuk tempat menjemur kaos yang sudah disablon agar cepat kering. Jumlahnya tergantung banyaknya kaos yang disablon. Peran sinar matahari terik sangat dibutuhkan agar proses pengeringan lebih cepat.
10. Beberapa peralatan pendukung. Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa peralatan pendukung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak peralatan yang kadang tak terpikirkan malah bisa membantu proses menyablon.

Jenis Tinta Sablon Kaos

Tinta diatas bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.
Jenis cat waterbase

CAT RUBBER:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
tinta-sablon

CAT TRANSPARAN:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
CAT EXTENDER:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
CAT SUPER WHITE:
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
CAT PUFF/TIMBUL:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan ”Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

Jenis cat plastisol
CAT ALL PURPOSE:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
CAT HIGH OPACITY:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
CAT ATHLETIC PLASTISOL:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
SHIMMER GOLD & BASE:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
HIGH DENSITY CLEAR:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
WILFLEX LUNA CLEAR:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
NATURAL SUADE:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna  kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
SHATTER BASE:
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.
b. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :
Proses Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.
Pembuatan Film / Klise Sablon
Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk
Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.
Persiapkan Meja Kerja anda
ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

c.Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.
proses-sablon-manual








d. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).
Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).
Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.
Proses Burning / Pengopenan
Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna
3.1 Pengemasan Produk
            Pengemasan produk yang dilakukan oleh perusahaan ini masih dilakukan secara manual,yaitu memasukan produk kedalam kemasan yang telah disediakan oleh perusahaan.pengemasan produk yang telah selesai dikerjakan bertujuan agar produk yang telah selesai tidak rusak,kotor,dan tetap terlihat rapih.

4.1 Distribusi Produk Kepada Konsumen
            Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor.dalam pendistribusian produk diperusahaan ini masih sederhana namun dilakukan secara maksimal,agar para konsumen merasa puas.

C. Tantangan yang Dihadapi Perusahaan
1. Cara Memuaskan Konsumen
Untuk memuaskan konsumennya, perusahaan melakukan berbagai cara seperti memberikan pelayanan terbaik dari waktu dan kualitas kerja juga hasil kerja yang tidak mengecewakan. Dan biasanya apabila konsumen memesan dalam jumlah banyak, maka perusahaan memberikan bonus dari jumlah pesanannya.
2. Kesulitan yang Dihadapi Perusahaan
Untuk saat ini perusahaan belum mengalami kesulitan yang berarti. Namun perusahaan sedang membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha ini. Karena jika modal bertambah, maka produksi juga akan semakin maju dan keuntungan yang didapat juga semakin besar. Ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan ini.
3. Prospek Kedepannya
Perusahaan ini mempunyai prospek ke depan yang bagus jika ditunjang dengan kreatifitas dan inovasi-inovasi baru yang unik dan digemari oleh orang banyak. Karena perusahaan ini disebut juga industri kreatif.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas yaitu, bahwa untuk mendirikan suatu perusahaan tidak hanya dengan modal yang besar. Dengan modal kecilpun sebuah usaha dapat dibangun dan mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Semua ini dapat dicapai dengan kerja keras, kemauan, dan niat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dan tidak putus asa, tidak lupa untuk terus berinovasi agar produk yang diproduksi semakin bervariasi dan memikat hati konsumen.

B. Saran
Penambahan modal yang menjadi salah satu masalah untuk mengembangkan perusahaan haruslah ditangani dengan serius. Karena penambahan modal yang dibutuhkan perusahaan haruslah menjadi salah satu cara agar perusahaan semakin maju dan mampu bersaing di dunia bisnis agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Dan tidak lupa inovasi-inovasi baru juga harus dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Narasumber : Arditya.  perusahaan percetakan oblong krunch

Minggu, 31 Oktober 2010

baak


Baak
BAAK Universitas Gunadarma adalah biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di Universitas Gunadarma dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :
   1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
   2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;
   3. Bagian Koordinasi Perkuliahan
          * Sub Bagian Jadwal Kuliah;
          * Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
          * Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.
   4. Bagian Monitoring Kuliah.
          * Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;
          * Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.
Keuntungan baak online adalah ;
·        Semua informasi tentang perkuliahan bisa didapat dengan mudah.
·        Informasinya lengkap

resume bab 7 pengantar bisnis modern "pemasaran"


PEMASARAN
       I.            PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
A.     Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
·        Penjualan
·        Perdagangan
·        Distribusi
Gambarann tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang dikemukakan leh William J. Stanton berikut ini :
“ Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
B.     Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.
Perusahaan dapat menciptakan 5 macam faedah, yakni :
1.      Faedah bentuk (form utility)
2.      Faedah waktu (time utility)
3.      Faedah tempat (place utility)
4.      Faedah milik (ownership utility)
5.      Faedah informasi (information utility)
Dari kelima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan 4 faedah, yaitu :
1.      Faedah waktu, diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
2.      Faedah tempat, diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3.      Faedah milik, diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4.      Faedah informasi, diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen.


C.     Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup karyawan.
D.     Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
·        Pendekatan Serba Fungsi (functional approach)
Fungsi pokok pemasaran adalah :
1.      Penjualan, merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2.      Pembelian, bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3.      Pengangkutan, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.
4.      Penyimpanan, merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
Adapun alasan untuk mengadakan penyimpanan adalah :
a.       Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus, misalnya : buah-buahan, beras, dan sebagainya.
b.      Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun, misalnya : payung, jas hujan.
c.       Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada saat harga sudah naik.
d.      Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang pada waktu barang berlimpah-limpah sehingga harganya rendah.
e.       Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar untuk : memperoleh potongan harga, biaya angkut per unit lebih rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang, dan untuk mengawetan atau pematangan.
5.      Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggaran kegiatan pemasaran. Dapat berupa kredit dagang dari penjual dan pinjaman dari bank yang biasanya berupa pinjaman jangka pendek.
6.      Penanggungan resiko
Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
Macam-macam resiko antara lain :
a.       Resiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti : gempa bumi, angin puyuh, banjir.
b.      Resiko yang ditimbulkan oleh manusia, seperti : kabakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli.
c.       Resiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti : merosotnya harga penjualan.
Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi resiko, khususnya resiko kebakaran dan pencurian, ialah :
a.       Memperkecil jumlah persediaan barang.
b.      Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat.
c.       Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.
7.      Standarisasi dan grading
Standarisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi.
Dasar penentuan standar untuk barang manufaktur adalah :
a.       Ukuran jumlah (rim untuk kertas).
b.      Ukuran kapasitas (1 liter untuk oli).
c.       Ukuran fisik (4 R untuk ban sepeda motor).
d.      Ukuran kekuatan (tenaga kuda untuk mesin dan motor).
Grading adalah usaha menggolongkan barang kedalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengangkutan dunia perdagangan.
Cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
a.       Memeriksa dan menyortir dengan panca indra,
b.      Memeriksa dan mnyortir dengan alat.
c.       Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang.
8.      Pengumpulan informasi pasar
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya.
Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukkan ke dalam 3 macam fungsi, yaitu :
a.       Fungsi pertukaran, meliputi ; pembelian dan penjualan.
b.      Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan.
c.       Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penanggungan resiko, standarisasi dan grading, serta  pengumpulan informasi pasar.

·        Pendekatan Serba Lembaga (institutional approach)
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalm kegiatan pemasaran.
Lembaga tersebut adalah :
a.       Penyedia barang/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
b.      Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
c.       Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer.
d.      Perantara agen, seperti : agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan), dan agen pelengkap (biro periklanan dan lembaga keuangan).
e.       Perusahaan saingan.
f.        Pembeli akhir.
·        Pendekatan Serba Barang (commodity approach)
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
·        Pendekatan Serba Manajemen (managerial approach)
Pendekatan serba manajemen mempelajari pamasaran dengan menitik beratkan pada pendapatan manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.
·        Pendekatan Serba Sistem (total system approach)
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide,orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.



               II.            STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
A.     Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, bertanggung jawa terhadap : perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, anggaran penjualan, peramalan penjualan, perencanaan saluran, teritorial, dan kuota, pengawasan persediaan, penjadwalan produksi, distribusi fisik.
B.     Sub bagian penjualan umum, bertanggung jawab terhadap : penjualan lapangan, kegiatan kantor penjualan.
            III.            PASAR
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Macam-macam pasar : pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasara pemerintah.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan pasar yang bersifat homogen.
            IV.            MARKETING MIX DAN PRODUK
Marketing mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba atau tidak dapat diraba yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Barang menurut tingkat pemakainya : barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa.
Barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai : barang konsumsi, barang distribusi.
Siklus kehidupan barang terdiri dari 5 tahap, yaitu : tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, tahap kemunduran.
              V.            SALURAN PEMASARAN
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Perantara saluran terdiri dari ; pedagang besar, pengecer, dan agen.
Jumlah perantara dalam saluran : distribusi intensif, distribusi selektif, distribusi eksklusif.
Distribusi fisik terdapat 2 masalah penting, yaitu : pengangkutan dan penyimpanan.
            VI.            PENENTUAN HARGA
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Faktor yang mempengaruhi tingkat harga : keadaan perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan manajer, pengawasan pemerintah
Metode penetapan harga : penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-up, penetapan harga break-even.
Politik penetapan harga : penetapan harga psikologis, price lining, potongan harga/discount,penetapan harga georafis.
         VII.            PROMOSI DAN PERIKLANAN
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.
Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
Tujuan periklanan  :
1.      Mendukung program personal sellig dan kegiatan promosi lain.
2.      Mencapai oran-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalamjangka waktu tertentu.
3.      Mengadakan hubungan dengan para penyalur
4.      Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
Jenis periklaanan ; periklanan barang, periklanan kelembagaan.
Media periklanan : surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung, dan sebagainya.
Biro periklanan merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya dibidang perncanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya.
       VIII.            PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau memprtahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
Proses personal selling :
1.      Persiapan sebelum penjualan
2.      Penentuan lokasi pembeli potensial
3.      Pendekatan pendahuluan
4.      Melakukan penjualan
5.      Pelayanan sesudah penjualan
Promosi penjualan hanya merupakan 1 kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat sseperti : peragaan, pameran,demonstrasi,hadiah,ontoh barang, dan sebagainya.
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Hal ini dapat dijumpai pada media-media seperi surat kabar, majalah, televisi,dan sebagainya.